Susunan Acara

14 Januari 2023
Kelasa 01 – Instant Composing: “Syarat, Tantangan, dan Manfaat Mengarang Komposisi secara Spontan”
Bersama: Rully Shabara dan Gatot Danar Sulistyanto
Tempat: Rumah Lifepatch
Jam: 13.00-15.00 WIB
Rully Shabara dan Gatot Danar Sulistiyanto akan berbincang-bincang mengenai metode improvisasi dalam bermusik sebagai salah satu bentuk penciptaan komposisi yang tidak terbelenggu oleh keleluasaan waktu.

Sesi improvisasi 01
Tempat: Rumah Lifepatch
Jl. Dr. Sutomo no 696 (Belakang Museum Batik)
Jam: 15.00-17.00 WIB
Dikurasi oleh: Hilman Fathoni
Daftar penampil:
Bona Zustama
Youga
Setya RKJ
Tanaya Sompit
Ahmad Zainas Shofa’udin
Ken Suminar
Rarya Lakshito Jati
Rega Doyosi
ttpb.ppp


Profil Penampil

Bona Zustama (Gitar)

Zustama bermain musik bersama Rabu dan juga merupakan personil dari Isolasido. Ia banyak membuat rekaman-rekaman alam sekitar, bebunyian sintetik, juga mengajar musik bagi pelajar di sekolah umum.

| Album Antologi Bagong bersama MES56 | Album Tadahasih bersama Rabu | Akun Instagram |

Youga (Synth)

Youga adalah produser musik, musisi elektronik yang tertarik dengan perubahan nilai-nilai sosial dan lingkungan hidup. Berbekal perekam genggam dan penghormatan terhadap suara lingkungan, Youga mengekspresikannya melalui interaksi, improvisasi, dan komunikasi antara synthesizer perangkat lunak dan pendokumentasian suara. Selain sebagai musisi solo, Youga bekerja di Flying Ballon Puppet (teater boneka), KaliYouga (duo experimental) dan Dissonant (duo electronic).

| Akun Instagram | Bandcamp |

Setya RKJ (Vokal)

Lahir di Cilacap, Setya Rahdiyatmi Kurnia Jatilinuar alias Setya RKJ adalah lulusan S2 dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ia aktif sebagai komposer, seniman, dan pengajar gamelan di berbagai tempat, termasuk di ISI Yogyakarta.

| Akun Instagram Duo Sandal Jepit | Akun Instagram Personal |

Tanaya Sompit

Tanaya Sompit adalah penggerak proyek noise/industrial bernama Detroak. Baginya setiap set noise (baik pertunjukan langsung atau rekaman) Detroak selalu berangkat dari suatu objek. Ia merasa imajinasi terkait objek dapat menentukan tekstur, nuansa, dan intensitas bebunyian.

| Akun Instagram | Bandcamp |

Ahmad Zainas Shofa’udin

Ahmad Zainas Shofa’udin (Sopeng), lahir di Dusun Jingglong, Kab. Blitar pada tahun 1994. Sejak kecil ia belajar membaca dan berhitung dengan gambar. Riwayat pendidikan di Pesantren selama 4 Tahun kemudian melanjutkan ke Perguruan Seni di Surakarta. Minatnya untuk Berkesenian didasari oleh Pencarian Kesejatian dan Keseimbangan Diri. Upaya ini membuat Zainas berproses dalam media seni rupa, suara, bunyi, dan sastra.

| Akun Instagram | Bandcamp |

Ken Suminar

Kembali ke Jogja untuk menguatkan akar, mendiami belantara hutan di dataran tinggi Bangunjiwo, gitar selalu menjadi rumah bagi Ken Suminar untuk meneriakkan kegelisahannya yang berkecamuk. Menarik diri untuk berhibernasi dari musik membuatnya haus akan balas dendam untuk menancap gas merilis album perdananya tahun ini. Blues licks yang merintih perih, ketukan rock yang cepat nan bervoltase tinggi, dibalut raungan fuzz dan distorsi akan mewarnai pekak telinga Anda. Maka, bersiaplah.

| Akun Instagram | Demo musik LKS |

Rarya Lakshito Jati

Rarya adalah pemain mayor cello yang aktif bermain dalam orkestra klasik. Ia juga suka bereksperimen dengan membentuk kolaborasi dadakan bersama pemain beat-box dan tampil di acara Jogja Noise Bombing. Selain aktif sebagai solois, ia juga memiliki grup bernama The Lakshitos dan pernah membantu Airport Radio, Individual Life, Terasering dan beberapa orkestra. 

| Akun Instagram |

Rega Doyosi

Rega Doyosi adalah seorang rapper asal Yogyakarta. Ia baru memulai debutnya pada 2021. Di tahun ini Rega baru saja merilis EP-nya yang bertajuk “Kenalan” di platform the-storefront.com. Rega Doyosi sendiri tidak membatasi karyanya dalam konteks rap. Menurutnya, rap hanyalah salah satu projek seni yang ia buat. Rega sendiri merasa tertarik dengan segala sesuatu yang mengandung unsur pengkaryaan. Kombo Adalah salah satu medium yang dipilih Rega untuk mewujudkan hal tersebut.

| Akun Instagram | Situs Web |

ttpb.ppp

Perkenalkan, ia adalah ttpb.ppp (Yustiawan Paradigma Umar) yang merupakan seorang musisi gamelan asal Slema, Yogyakarta. Ia adalah co-founder dan direktur Sandikala Ensemble, yaitu ensemble yang mengembangkan teknik eksperimental dan instrumen gamelan baru. Pada tahun 2022 ia menjadi salah satu juri musik kontemporer untuk Follow My Score 2022 – Score Follower (USA). Dalam Kombo Lab ini ia membawakan instrumen gamelan bernama gender Sandikala. Instrumen ini didesain oleh Dion Nataraja yang merupakan seorang komponis serta pendiri Sandikala Ensemble. Gender ini diwujudkan oleh Siswo Pradonggo dan Karnadi Handoko,mereka adalah pande tala sekaligus pengrajin gamelan asal Klaten, Jawa Tengah.

| Akun Instargam | YouTube |


Penggalangan Dana

Sebagai upaya penghimpunan dana, di setiap helatan akan ada live sablon “Kombo Festival” oleh tutbek dengan desain terlampir di laman Kombo Festival.


Leave a Comment