Susunan Acara

4 Februari 2023

Sesi improvisasi 08
Tempat: Kedai Kopi Pergi Jauh
Jam: WIB
Dikurasi oleh: Total Perkusi
Daftar penampil:
Dirk Wachtelaer
Anggrian Hidha Purwandono
Caesar King
Ramberto Agozalie
Wasis Tanata
Lecha
Antonius Rendra Susilo Adi
Jaeko Siena
Danur Doro Widhito


Profil Penampil

Dirk Wachtelaer

Dirk Wachtelaer telah bermain drum selama lebih dari 35 tahun. Sebagai pengiring, dia telah bermain di banyak grup dalam berbagai gaya musik. Sebagai pemimpin, ia mendirikan ansambel bernama Vanishing Pictures pada tahun 1999, yang menelurkan serangkaian pertunjukan di dalam dan luar negeri dan 4 rekaman CD. Selain instrumen drum, dia juga pernah bereksperimen dengan musik elektronik selama bertahun-tahun. Benang merah yang melewati lintasan praktik bermusiknya adalah improvisasi.

Saat ini, Dirk Wachtelaer berfokus secara eksklusif pada improvisasi, dalam berbagai ansambel ad hoc, juga dengan tarian dan/atau gambar. Mitra reguler dalam aktivitasnya adalah gitaris Alec Ilyine, ahli musik elektronik Jürgen de Blonde (dalam duo dan trio The Begotten, bersama dengan Brecht Ameels) juga pembuat instrumen asal Amerika Serikat Dirk Johan Stromberg di mana ia pernah merekam 2 rilisan bersama dalam format duo.

| Bandcamp | YouTube |


Anggrian Hidha Purwandono

Anggrian adalah seorang drummer yang aktif terlibat di skena komunitas Jazz Jogja. Ia terlibat sebagai pendiri sekaligus anggota The Everyday Band. Band ini membuat dia bisa merasakan berbagai macam festival jazz seperti Ngayogjazz, Jazz Gunung, Jazz Atas Awan, Java Jazz dan panggung-pangung musik lainnya. Selain itu ia juga aktif sebagai anggota dari komunitas Drummer Guyub Yogyakarta, dimana drummerdrummer dari berbagai genre musik yang ada di Jogja bernaung. Hal ini membuat pengalaman musiknya terus berkembang.

| Akun Instagram | YouTube |


Caesar King

Daniel Caesar aka Caesar King adalah seorang drummer, percussionist dan instructor lulusan jurusan Musik ISI Yogyakarta. Caesar aktif sebagai musisi dengan banyak proyek musik baik solo maupun kelompok. Caesar tergabung dalam kelompok seperti GEBUÍN, ANANE the Evolution Progressive Rock, Lepas Landas (ansambel perkusi), dan TaBoGeTak (ansambel perkusi). Caesar banyak berkerja sama dengan musisi Indonesia mapupun mancanegara. Dia telah banyak mengikuti workshop komposisi musik. Proyek terkininya adalah SETABUHAN, wadah eksplorasi musik yang baru menyelesaikan karya improvisasi yang kolaborasi dengan berbagai musisi dengan beragam instrument.

| Akun Instagram | YouTube |


Ramberto Agozalie

Ramberto Agozalie mulai bermain drum pada tahun 2000 dan bergabung dengan Zoo pada tahun 2005 bersama Rully Shabara. Pada tahun 2006, turut bergabung dengan band Cranial Incisored (chaotic-math metal) dan pada tahun 2009 juga bergabung dengan Nosferatu (black metal). Setelah itu ia terlibat sebagai pemain tambahan untuk beberapa band dan juga pemain sesi rekaman. Saat ini ia lebih tertarik dengan musik tradisional Indonesia. Ramberto pernah berkolaborasi dengan musisi internasional seperti Lucas Abela(AU), Arrington De Dionyso (US), DJ URINE (FR), Anna Mikhailova (RF) dan Jessica Ekomane (FR).

| Akun Instagram | Bandcamp |


Wasis Tanata

Wasis Tanata adalah seorang drummer dengan banyak pengalaman. Mulai dari tampil di acara resmi kenegaraan, tampil diberbagai festival, seperti Festival Gamelan Yogyakarta, Ambon Jazz Festival, World & Jazz Music Festival (Sound of Senggigi) dan banyak lagi. Ia sering bekerja sama dengan musisi, komposer dan seniman baik lokal maupun internasional seperti Motohide Taguchi (Jepang), I Wayan Sadre bersama Gilang Ramadhan, Dean Ogden (drummer dan komposer Amerika). Wasis Tanata merilis beberapa karya seperti karya instrumental yang berjudul “Jathilanku” dan album solo instrumental bertajuk “Equal”. Ia juga banyak terlibat dalam proyek seni lintas disiplin dan ekperimen seperti pameran Sound & Light (intalasi multi kanal dan video mapping “Equal Exhibition”), tari dan performance art. Beberapa karyanya dan tulisan menegenai Wasis telah dimuat dibeberapa media di luar negeri seperti Timespecific (Amerika), arteidolia (New York), serta indokult.com (Inggris). Proyek terkininya adalah kolaborasi dengan beberapa musisi dari Gunungkidul yang menghasilkan 3 karya dengan judul “Datang ke Jogja”, “Southern Trance Jam” dan “Suara Nusantara.”

| Akun Instagram | Spotify |


Lecha

Lecha adalah juara 3 Nasional Yamaha PMC solo drum (kategori A) (2016). Ia memulai studinya di Isi Yogyakarta dan lalu bergabung dengan Kesper (2017), MB. Saraswati (2018), menjabat sebagai ketua Kesper (2020), tergabung dalam kelompok band Dvy (2020), serta menerima endorsee dari brand Kyre dan Nebulae (2022). Pengalaman musikal Lecha meliputi kerja sama dengan Dewa Budjana, FSTVLST, Drummer Guyub YK, TOTAL PERKUSI, Melancholic Bitch, Oni n Friends (Indonesian Idol 2023), DrumNdrum.

| Akun Instagram |


Antonius Rendra Susilo Adi

Antonius adalah drummer lulusan jurusan musik ISI Yogyakarta dan kini mengajar di Yamaha Musik Indonesia, demontrator Yamaha Drum Elektrik, dan pernah menjadi juara 1 Nasional kompetisi drum Yamaha 2003. Ia juga pernah meneriman gelar Best Drummer Purworejo Award 2003. Anton juga aktif sebagai pemateri workshop. Salah satunya pemateri di Berbagi Klik #3 oleh Total perkusi. Saat ini, Anton aktif dalam berbagai proyek seperti Ritus, Anterock dan tergabung dalam kelompok Fonticello dan band Soul d’Vest.

| Akun Instagram |


Jaeko Siena

Jaeko lahir di Bandar Lampung dan menempuhpendidikan di jurusan Etnomusikologi (dengan peminatan penciptaan musik) ISI Yogyakarta dari tahun 2011 hingga 2016. Ia kini tergabung dalam beberapa proyek grup musik, di antaranya Rev Band, Mataketiga dan Mantradisi. Jaeko beberapa kali menjadi session player (Suling dan Talempong) untuk Dewa Budjana di Artjog 2019, Sanur Festival 2019 di Bali, panggung Wilwatikta 2019 di Pandaan Jawa Timur dan Ngayogjazz 2019. Pada tahun 2018 hingga sekarang, ia menjadi Etnnic Music Director untuk karya-karya Alffy Rev. Salah satunya Wonderland Indonesia 1 dan 2, The Spirit of Papua dan beberapa single lainnya. Jaeko Pernah berkolaborasi dengan perupa Heri Dono pada tahun2015 di Singapura dalam rangka pembukaan Museum dan Galeri National Singapura. Acara bertaraf internasional yang sudah pernah diikutinya antara lain adalah International Gamelan & Caklempong Festival 2015 di Kuala Lumpur, Indonesian Cultural Night 2016 di Astana, Celebrate The Beauty of Indian Music, Dance & Theater 2017 di Esplanade, Janadriyah Festival 2019 di Saudi Arabia, Dance Improvisation II 2019, Wakabacho Wharf di Yokohama, serta terlibat pada opening music di pameran batik Dias Prabu Australia 2022. Berikut ini adalah beberapa karya yang ia ciptakan, Sahasikha (2014), Kaito, Winter, Reflek, Wat-wat gawoh (2015), Layang-Layang (2016), Geritmis(2017), dan Polygame(2018). Ia juga Pernah membuat album yang bertajuk Sai # (2017) dan merilis beberapa karya single yang diunggah di berbagai platform music digital yaitu Versus Reality, Udara pagi, Sepi,
Anomali, Sound in The Dark dan Waiting for You.

| Akun Instagram |


Danur Doro Widhito

Danur Doro adalah seorang drummer dan latin percusionist yang berasal dari Yogyakarta. Ia banyak terlibat di berbagai proyek, seperti menjadi pelatih perkusi di Gilang Ramadhan Studio Band, menjadi drummer untuk band Niskala dan tampil di panggung mancanegara seperti NAPA di Karachi, Pakistan.

| Akun Instagram |


Penggalangan Dana

Sebagai upaya penghimpunan dana, di setiap helatan akan ada live sablon “Kombo Festival” oleh tutbek dengan desain terlampir di laman Kombo Festival.


Leave a Comment