Sesi improvisasi 09
Tempat: Location Social House
Jam: 18.30-02.00 WIB
Dikurasi oleh: Mahamboro


Daftar dan Profil Penampil

MUSIK

Daniel Satyagraha

Daniel Satyagraha adalah seniman multidisipliner yang tinggal dan bekerja di kota Yogyakarta,

Daniel memulai kariernya di musik elektronik sejak tahun 2006 dimana Ia bergabung Bersama kolektif Bernama Sound Boutique, kolektif yang giat membicarakan perkembangan musik elektronik dan mengulik berbagai alat musik elektronik seperti groovebox, synthesizer, drum machine, dan lainnya. Saat ini ia tengah memproduksi beberapa lagu yang sebentar lagi akan dirilis.

Daniel kerap bermain di berbagai acara musik electronik underground dan di beberapa klub malam di Yogyakarta. Genre yang banyak ia mainkan antara lain adalah house, disco, dark disco, minimal, dan techno.

| Akun Instagram | Mixcloud |

Audioscum

Audioscum i (sebelumnya dikenal dengan singkatan Adscum) berbasis di Bandung dan dikenal sebagai proyek alterego dari DJ/Produser dan anggota band Anggarayesta dan Helmproyek. Audioscum selalu mencakup variasi gaya produksi yang kaya akan pengaruh musik elektronik. Namun, ia selalu menempatkan satu sudut pandang dalam sebagai fokus dan menyusun materi sonik yang sangat halus untuk menjadi konstruksi bunyi yang lebih luas. Ia mulai menciptakan musik elektronik sekitar tahun 2000. Hal ini membuatnya memiliki pengalaman bertahun-tahun dan portofolio panjang dalam ranah musik dan bebunyian.

Dalam proyek dengan nama Audioscum ini, dia lebih banyak mengeksplorasi berbagai kemungkinan bereksperimen melalui eksplorasi ulang-alik antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ia juga menaruh lebih banyak perhatian untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka sebagai alat berkreasi, membuat desain suara, melakukan penelitian dan membuat beberapa kerja kolaborasi yang diharapkan dapat berfungsi sebagai paspor untuk menjelajahi dunia dan melampaui teknologi.

| Akun Instagram | Soundcloud |

D-Platform/Pyto

DPLATFORM adalah Live P.A., merupakan alter proyek personal dalam bentuk Live P.A., diluar proyek lain yang lebih dulu diinisiasi oleh Pyto seperti The Nintendo (Band, vakum) ,DJ DASH (personal, DJ set, aktif, dianggap sudah tidak begitu relevan dalam capaian personal), DFORMAT (Grup, Hiphop unit, terdiri dari 4 member, aktif, sebagai bentuk jalinan komunikasi sesama penikmat dan pelaku musik).

DPLATFORM diinisiasi pada Oktober 2019, sebagai bentuk kesadaran atas kulminasi tertinggi pribadi dalam hal citarasa artistik dan pemahaman terhadap musik yang telah dijalani selama 2 dekade. Bukan sebagai perayaan kehebatan namun alih-alih biasa saja dan bukan menjadi apa-apa.

DPLATFORM bebas merdeka dari orientasi target portfolio baik dalam hal waktu dan jumlah, capaian pertunjukan, ekperimentasi menggunakan medium-medium generik, “pemaksaan” pengakuan artistik atas sebuah seni karena selera mayoritas, dan sejenisnya. Ia berdiri benar-benar sebagai “laboratorium mini” yang melayani kebutuhan personal dalam memuaskan keinginan serta selera pribadi dalam aktivitas musik, dalam hal ini dengan basis elektronik.

Dalam praktik, DPLATFORM juga tidak berorientasi pada upaya memuaskan audiens, agar audiens juga tidak menjadi objek yang “tereklsploitasi” tanpa sadar, apapun bentuknya, tapi DPLATFORM tetap menghormati kemungkinan munculnya apresiasi positif.

Deskripsi genre maupun subgenre terdekat yang mungkin dapat menggambarkan DPLATFORM adalah “Hiphop”, “Eksperimental”, “Glitch”, “Slidy” (istilah yang saya namakan sendiri pada style pola ritmik drum yang tidak quantized yang sering digunakan pada gaya bermusik DPLATFORM).

| Akun Instagram | Mixcloud |

Lody Adrian (GOWA)

Gowa adalah moniker bagi komponis musik elektronik Lody Andrian, vokalis-gitaris unit thrash metal Fakecivil dan penyintesis grup post metal Amerta. Berbeda dengan dua band metal tempatnya bergabung yang agresif, Gowa dilahirkan dengan tujuan membangun sinema di dalam kepala kita, sebuah penjelajahan daya khayal dengan stimulan bebunyian musik dan konflik narasi. Selayaknya skor dari film yang tidak pernah ada.

| Akun Instagram | Situs web |

Bhakti Prasetyo (BHKT)

Bhakti Prasetyo adalah pemain musik improvisasi (khususnya instrumen bass) yang juga telah bereksperimen dengan musik noise sejak gelombang awal skena musik tersebut terjadi Yogyakarta. Eksplorasi ini ia tempuh salah satunya melalui grup Melcyd miliknya yang tampil di kaset kompilasi berjudul Pekak! Indonesian Noise 1995-2015 yang dirilis oleh label Syrphe.

Selain tampil bersama Zoo, ia juga berkontribusi dalam album kolaborasi bersama Arrington de Dionyso, Limbah Berbunyi, dan Yngel. BHKT adalah nama untuk proyek elektronik solonya, kombinasi ketukan perkusi yang aneh dan suara-suara keras yang akan berusaha menjerumuskan pendengarnya dalam kekacauan.

| Akun Instagram | Situs web |

Ayash

Ayash telah lama menjadi bagian yang aktif di skena musik Yogyakarta. Karya-karya Ayash selalu memadukan unsur visual dan bebunyian. Ia memulai pengalamannya dari lingkar bawah tanah dalam jejaring musik maupun seni — sumber daya-sumber daya apa pun yang membentuk pendekatan artistiknya yang bisa dirasakan dari indera penglihatan hingga pendengaran. Selain melakukan pameran karya atau bekerja di bidang seni sebagai ilustrator atau desainer grafis, Ayash juga beraktivitas sebagai DJ di waktu senggang untuk bersenang-senang. Ia memulai karir DJ-nya juga dari lingkaran kecil di dunia seni hingga ke komunitas-komunitas yang lebih besar dan beragam. Semua karya Ayash, baik secara estetika maupun naratif, kerap dapat dipertukarkan. Itu sebabnya sebagian besar karyanya dilibatkan dalam beberapa kegiatan hybrid. Ia juga pernah mengikuti beberapa proyek seni, seperti pernah berkolektif bersama Bakudapan Food Study Group selama 3 tahun, Klout Project (eksperimen antara bunyi dan kejadian) di Cemeti Institute (2017) dan juga bermain sebagai DJ sekaligus perancang klub virtual dari Finlandia bernama SWGBBO (bersama Indonesia Netaudio Forum, 2020). Kadang-kadang ia juga menyelenggarakan acara bersama dengan teman-temannya dengan tujuan untuk menyediakan platform pemberdayaan bagi seniman lokal berbakat dengan konsep ruang komunitas yang dapat diakses secara terbuka.

| Akun Instagram | Mixcloud |

Kisa Kilavusu

Kisa, saat ini menikmati progresivitas dan dinamika kancah musik di kota budaya Yogyakarta, Indonesia. Dengan hasrat musik yang mendalam, ia memulai perjalanannya sebagai seorang DJ pada usia awal dua puluhan, yang kemudian dikenal dengan cepat di lalu lintas acara lokal dengan bebunyian khas dari setnya yang energik. Saat ini ia tengah mengasah keterampilannya dan mengembangkan gayanya yang unik dan bersiap untuk membuat gebrakan di luar basis kotanya. Dia mencoba membuat set yang ditandai dengan perpaduan mulus antara driving beats, soundscape atmosferik, dan melodi emosional yang akan membawa pendengarnya ke dunia lain. Penampilan set Kisa bukan sekedar perayaan musik, namun merupakan pengalaman yang dapat meninggalkan kesan mendalam bagi penontonnya. Dengan bakat dan semangatnya yang tak terbantahkan, Kisa secara cepat menjadi pembelajar dan pendengar dalam skena musik yang progresif dan dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat.

| Akun Instagram | Mixcloud |

Sanjonas

Dikenal sebagai Sanjonas, Yonaz Kristy adalah seniman, desainer grafis, produser musik elektronik, dan DJ yang berbasis di Yogyakarta. Sebagian besar waktunya, dia habiskan untuk berselancar di internet, bermain game RPG, membaca manga, dan mendengarkan semua jenis musik: mulai dari bass hingga eksperimental sampai musik klub hingga musik eklektik. Sebagai hasil berkarya, ia kerap menciptakan fiksi yang telah menjadi kenyataan itu sendiri.

Dia juga salah satu pendiri kolektif musik Bast Cultura (2019), pendiri RAR Editions (kolektif lintas disiplin yang berfokus pada penelitian dan proyek berbasis arsip, 2012), menjadi bagian dari label SOFT/BRUTE Records (2020), dan memulai label rekamannya sendiri bersama Brrrz Studio dengan nama Ear Flux (2022).

Sanjonas telah merilis EP bertajuk BOTE (SOFT/BRUTE Records | Indonesia | 2021), Kanon EP (FunctionLab | Hangzhou | China, 2020) dan juga membuat beberapa remix yang masuk ke dalam beberapa album kompilasi. Saat ini, dia sedang mempersiapkan album berikutnya yang akan dirilis pada tahun ini.

| Akun Instagram | Situs web |

Adi Wijaya

Adi Wijaya adalah seorang pianis lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang berdomisili di kota yang sama . Ia banyak tampil di berbagai festival musik, mengeluarkan karya kolektif bersama I Know You Well Miss Clara, menerima penghargaan (salah satunya dinominasikan di AMI Awards), dan juga pernah menempuh pengalaman sebagai pendidik baik di kampus atau ruang belajar musik lainnya.

| Akun Instagram |

Muhammad Giffary

Giffary adalah musisi kelahiran tahun 1998 yang berasal dair Bukittinggi.

| Akun Instagram |

Ulinuha Machisabillah (mathces)

“mathces” adalah proyek solo instrumental oleh Ulinuha Machisabillah yang biasa disapa sebagai “maces” dan berasal dari Blitar, Jawa timur. Proyek solo yang dimulai sejak akhir tahun 2020 ini berfokus pada suara-suara ambient, drone, soundscape, noise serta ekperimentasi gitar, synth, dan beberapa instrumen lain baik digital maupun analog. mathces juga sudah menelurkan berbagai rilisan diantaranya single demo Daizy/Daze (2021), ‘Indefiniment EP (2022) dan single C+C (2022).

| Akun Instagram | Situs web |

Johanes Handjono

Johanes Handjono adalah seorang karyawan swasta yang bermusik di waktu senggangnya. Dulu ia pernah aktif terlibat di skena musik improvisasi sebagai salah satu pengurus Majelis Untuk Improvisasi Semarang (2018 – 2020). Saat ini aktif terlibat memproduseri band Progressive/Experimental Rock dengan fidelitas rendah bernama Atarashii Natsukashi. Selain itu dia juga merupakan salah satu kontributor di Fossorial Kollektiv, sebuah label dan portal musik yang berfokus pada musik Progressive Rock.

| Akun Instagram | Bandcamp |

VISUAL

Ikksannn

Ikksann adalah seorang seniman 3D asal Yogyakarta yang menggabungkan elemen kultus, fantasi, dan fiksi ilmiah retro. Pendekatannya menggabungkan media 3 dimensi eksperimental, video dan animasi, ilustrasi, dan proyek-proyek lintas media. Ikksann mendapatkan banyak ide dari ilustrator digital kontemporer, seniman buku komik vintage, dan anime, terutama yang bergenre fiksi ilmiah.

Ia tidak bermaksud membuat karya seni tentang isu atau topik tertentu. Saat Ikksann menciptakan karya, inspirasi akan isu datang seketika dalam proses penciptaan itu. Namun, ia memiliki visi umum tentang seperti apa bentuk akhir dari karyanya. Meskipun, dalam tahap pengerjaan, ia dapat berubah pikiran. Karya-karyanya sebagian besar berfokus pada teknologi, karena ia suka bagaimana hal tersebut dapat menciptakan perasaan akan dunia yang tak nyata dan memberikan kemungkinkan bahwa semua orang dapat melakukannya.

| Akun Instagram | Situs web |

Ardian Cahyo

Ardian Cahyo telah mengukir ruang yang unik sebagai seniman visual dengan latar belakang ilmu psikologi. Karyanya membawa garis emosional dan pencelupan sensorik yang berfokus pada kemanusiaan.
Saat ini ia sedang bereksperimen dengan menggabungkan musik elektronik dan seni visual, dengan eksplorasi mendalam melalui instalasi dan pertunjukan langsung.

| Akun Instagram |

Kaloxxa

KALOXXA beraktivias dalam ruang multidisiplin. Dengan latar belakang teater ia bekerja sebagai organisator dan seniman pertunjukan di berbagai acara teater, musik, dan seni pertunjukan. Inspirasinya didorong dari fenomena keseharian budaya populer Indonesia, yang berada di antara wilayah tradisional dan modern. Menganut budaya meme dalam karya terbarunya, ia mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari. Meme menjadi ekspresi dari keadaan mental dan emosional kita yang tak terbatas: ia dapat melampaui media tempat mereka digunakan. Sarkasme kehidupan sehari-hari inilah yang akan d]ia bawakan dalam acara mendatang di mana ia berperan dirinya sebagai VJ.

| Akun Instagram |

Jun

Junieawan Bagaskara adalah seorang seniman visual yang saat ini berdomisili di Malang. Jun adalah seorang seniman visual otodidak yang gaya seni visualnya berciri garis-garis tak tentu berdasarkan ingatan yang ia bawa ketika ia mencoret-coret di meja sekolah, di lemari, di sampul buku hingga dinding-dinding rumahnya. Beberapa karyanya menggunakan teknik menggambar yang diimbangi warna-warna marker umum seperti merah, biru, hijau dan hitam serta gambar digital (2 dan 3 dimensi) dan beberapa media lain di sekitarnya. Garis-garis acak yang berserakan juga merupakan ciri khas karya-karya Jun. Namun, dengan tanda-tanda khas tersebut, Jun tidak membatasi media yang ia gunakan. Jun selalu mencoba dan mengeksplorasi media-media yang lain. Karyanya beberapa kali di tampilan kan dalam pameran seni rupa, zine, artprint, fashion, cover cassete tape, artwork musik hingga visual mapping.

| Akun Instagram | Situs web |


Penggalangan Dana

Sebagai upaya penghimpunan dana, di setiap helatan akan ada live sablon “Kombo Festival” oleh tutbek dengan desain terlampir di laman Kombo Festival.


Leave a Comment