Cuaca siang hari itu cukup membuat kami kebingungan. Karena, setelah merasa mantap bahwa hujan tidak akan mengguyur dan perlengkapan untuk sesi Kombo 15 sudah tertata rapi di Gardenology, tiba-tiba air hujan mulai menetes dari langit. Kami kemudian bergegas, mengikuti instruksi Jimi Mahardikka, memindahkan semua perlengkapan ke area teras samping Wangi Art Room.
Pada sesi ini kami menggelar panggung “kolaborasi terbuka bersama Jonas Stampe”, yang artinya siapa pun boleh bermain improvisasi bersama Jonas. Maksimal pemain pada tiap set adalah tiga orang. Jonas menantang Anda untuk berimprovisasi dengannya.
Sesi improvisasi KOMBO kembali diadakan di kediaman Jimi Mahardikka. Karena hujan yang begitu lebat, sesi kali ini tidak dihelat di areal Gardenology tetapi memanfaatkan areal Kedai Koppi Bell. Acara dibuka dengan dua set improvisasi yang dipersembahkan oleh grup improvisasi dari Denmark, The Magnetic Eagle.
Di musim penghujan ini, tempat Kombo bergeser sedikit ke ruang paling teduh di kediaman rumah Jimi Mahardikka, Kedai Kopi Bell.
Kali ini KOMBO kembali berpindah ke daerah selatan, lebih tepatnya di daerah Gedong Kuning, di Yogyatourium Dagadu. KOMBO menjadi bagian dari pagelaran Koalisi Cakrawala yang merupakan bagian dari Festival Equator Biennale Jogja 13 dan dibuka pada malam 7 November 2015 lalu.
Setelah sempat berpindah sejenak ke daerah selatan, KOMBO kembali dilaksanakan di daerah utara. Tepatnya di Gardenology, kebun belakang rumah Jimi Mahardikka yang juga menjadi tempat dibukanya Kedai Kopi Bell dan Wangi Artroom.
Sabtu, 17 Oktober 2015, lalu, Kombo diundang ke SewonArtSpace untuk berkolaborasi bersama Kai Maier-Rothe, seniman yang tinggal di Wina, Austria, yang hendak menutup masa residensinya di SewonArtSpace.
Selamat Ulang Tahun! Kombo 10 adalah perayaan ulang tahun kami yang pertama. Pada sesi ini kami menggelar panggung terbuka bagi siapa pun yang ingin bermain improvisasi dengan format duel.
Sesi 9 ini mengundang satu pemain yang terbilang sangat baru di dunia musik eksperimental Jogja, yakni Bunga, yang kesehariannya merupakan mahasiswi seni lukis di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, kami kedatangan tamu musisi eksperimental dari Jepang, Junichi Usui, vokalis sekaligus pemain biola.